AUDIENSI LP3H YAYASAN AL-FALAH TARUTUNG DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA: SINERGI DALAM MENDUKUNG SERTIFIKASI HALAL UNTUK UMKM

Tarutung, 28 Agustus 2025 – Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Yayasan Al-Falah Tarutung menggelar audiensi resmi dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara pada Kamis, 28 Agustus 2025. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Bupati Tapanuli Utara dan menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara lembaga masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperkuat ekosistem halal di kawasan Tapanuli Utara, khususnya dalam mendukung sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Audiensi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Yayasan Al-Falah Tarutung, termasuk Ketua Yayasan, Maqbul Oji Arafat Panggabean, Ketua LP3H Al-Falah, Syaiful Rahmat Panggabean, serta para pendamping proses produk halal yang telah tersertifikasi. Dari pihak pemerintah daerah, hadir Asisten II Bidang Perekonomian, Fajar G, mewakili Bupati Tapanuli Utara, serta Kepala Bagian Ekonomi, Tutur Simanjuntak, dan beberapa pejabat teknis terkait.

Lahirnya LP3H Yayasan Al-Falah Tarutung

Dalam paparannya, Ketua LP3H, Syaiful Rahmat Panggabean, menjelaskan bahwa LP3H Yayasan Al-Falah Tarutung berdiri secara resmi pada 23 Juli 2025 dengan nomor registrasi 2507000005. Lembaga ini berkantor pusat di Jalan Sutan Amir Hamzah No. 5 Tarutung dan menjadi salah satu LP3H yang lahir di wilayah Tapanuli Raya.

Walaupun baru berdiri, LP3H ini langsung bergerak cepat. Dalam kurun waktu hanya dua pekan, Yayasan Al-Falah telah menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Halal secara online yang diikuti oleh 41 orang peserta. Para peserta pelatihan tersebut kini berstatus sebagai Pendamping Proses Produk Halal (PPPH), yang siap turun langsung mendampingi para pelaku usaha kecil dan menengah dalam mengurus Sertifikat Halal.

Menurut Syaiful Rahmat, hadirnya LP3H Al-Falah bukan hanya sekadar untuk memenuhi kewajiban regulasi, melainkan sebagai upaya untuk menghadirkan solusi bagi UMKM. Selama ini, banyak pelaku usaha di Tapanuli Utara yang menghadapi kendala administratif, keterbatasan akses informasi, dan biaya dalam mengurus sertifikat halal.

“LP3H hadir sebagai sahabat UMKM. Kami ingin memastikan bahwa pelaku usaha tidak lagi merasa sendirian dalam proses sertifikasi halal. Dengan adanya pendamping, mereka akan dibantu mulai dari pendaftaran, pengumpulan dokumen, hingga pendampingan teknis di lapangan,” ujar Syaiful Rahmat.

Sambutan Hangat Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Asisten II Bidang Perekonomian, Fajar G, menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran LP3H Al-Falah. Menurutnya, lembaga ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

“Kami menyambut baik kehadiran LP3H Yayasan Al-Falah Tarutung. Ini adalah bentuk kontribusi nyata masyarakat dalam mendukung UMKM agar lebih maju dan berdaya saing. Kami yakin, dengan kolaborasi ini, produk-produk UMKM kita bisa menembus pasar nasional, bahkan internasional,” ungkap Fajar.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Menurutnya, sertifikasi halal tidak hanya menyangkut aspek keagamaan, tetapi juga bagian dari strategi memperluas jaringan distribusi produk lokal. Produk yang telah bersertifikat halal diyakini akan lebih mudah diterima di pasar yang lebih luas, karena memberikan jaminan mutu dan kepercayaan bagi konsumen.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi, Tutur Simanjuntak, menambahkan bahwa pemerintah daerah sangat memahami keluhan pelaku UMKM terkait sulitnya pengurusan sertifikasi halal. Kehadiran LP3H diharapkan menjadi jawaban atas persoalan tersebut.

“Selama ini UMKM kerap terkendala pada hal teknis, mulai dari kurangnya pemahaman hingga keterbatasan akses. Dengan adanya LP3H, kita optimis hambatan itu bisa diatasi. Terlebih, pemerintah pusat melalui program ‘Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI)’ memberikan peluang besar bagi UMKM. Tugas kita bersama adalah memastikan UMKM lokal benar-benar bisa memanfaatkannya,” ujar Tutur.

Pentingnya Sertifikasi Halal bagi UMKM Tapanuli Utara

Sertifikasi halal memiliki arti strategis bagi UMKM di Tapanuli Utara. Daerah ini dikenal memiliki banyak potensi usaha berbasis produk pangan, kuliner, dan hasil pertanian. Mulai dari produk kopi, olahan makanan tradisional, hingga hasil perkebunan. Namun, banyak dari produk tersebut belum memiliki sertifikat halal.

Padahal, di era perdagangan bebas, label halal bukan hanya identitas keagamaan, tetapi juga jaminan mutu, keamanan, dan kualitas produk. Produk halal cenderung lebih mudah diterima di pasar modern, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan adanya LP3H, UMKM diharapkan mampu menembus pasar baru. Hal ini sejalan dengan tren ekonomi halal global, di mana permintaan terhadap produk halal terus meningkat, tidak hanya di negara mayoritas muslim, tetapi juga di negara-negara Barat.

Harapan dan Langkah Strategis ke Depan

Audiensi ini juga membahas rencana tindak lanjut berupa kerja sama yang lebih erat antara LP3H Yayasan Al-Falah dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Beberapa poin yang disepakati dalam diskusi antara lain:

1. Penguatan koordinasi dengan dinas terkait, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM, agar proses pendampingan berjalan efektif.
2. Sosialisasi masif kepada pelaku usaha tentang pentingnya sertifikasi halal dan peluang program SEHATI.
3. Pendampingan langsung di lapangan oleh PPPH yang sudah dilatih, agar UMKM merasa terbantu dan tidak terbebani dalam proses administrasi.
4. Peningkatan kapasitas pendamping melalui pelatihan lanjutan, sehingga kualitas layanan pendampingan tetap terjaga.
5. Kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah untuk mendukung pembiayaan usaha halal, sehingga sertifikasi halal dapat terintegrasi dengan penguatan modal usaha.

Penutup: Sinergi untuk Ekonomi Halal yang Berdaya Saing

Audiensi antara LP3H Yayasan Al-Falah Tarutung dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara ini menjadi tonggak awal dalam memperkuat ekosistem halal di daerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, serta komitmen kuat dari LP3H, diharapkan UMKM Tapanuli Utara semakin siap menghadapi tantangan pasar global.

Lebih dari sekadar kepatuhan regulasi, sertifikasi halal kini dipandang sebagai strategi pembangunan ekonomi. Ia membuka pintu bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan membangun citra positif produk lokal.

Kolaborasi ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada pemerintah semata, melainkan membutuhkan keterlibatan masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial. LP3H Yayasan Al-Falah Tarutung hadir sebagai jembatan yang menghubungkan UMKM dengan peluang lebih besar, sekaligus memastikan bahwa produk-produk lokal Tapanuli Utara dapat dikenal luas dengan jaminan mutu dan keberkahan. (Admin Yafata)